Mengenal cara budidaya ikan nila untuk pemula merupakan permulaan dalam menjalankan budidaya ikan yang satu ini dan tentunya patut diketahui oleh anda yang memang berniat untuk terjun ke bisnis yang satu ini.
Meski pembudidayaannya cukup mudah tentu anda harus mengetahui bahwa semua budidaya memiliki cara tersendiri.
Seperti ikan nila ini memang masih ada kekerabatan dengan ikan mujair yang mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan baru.
Namun ikan yang satu ini pun memiliki habitat yang tidak sembarangan, terutama pada sisi keasaman air.
Ikan ini mampu hidup di tingkat keasaman air atau ph air 7 hingga 8 dan suhu 25 hingga 30 derajat.
Dengan begitu, pertumbuhan dari ikan ikan yang anda budidayakan akan maksimal hasilnya.
Selain itu, masih banyak hal lain guna mengenal cara budidaya ikan nila untuk pemula.
Oleh karenanya, simak ulasan yang hypetuts hadirkan cara budidaya ikan nila berikut ini.
Daftar Isi
Cara Budidaya Ikan Nila
Pembudidayaan ini bisa dilakukan diberbagai kolam yang bisa disesuaikan dengan fasilitas yang anda miliki, bisa menggunakan kolam tanah, kolam tembok maupun kolam terpal.
Selain kolam yang harus anda siapkan, wawasan akan pemiliharaan bibit pun harus anda miliki.
Pasalnya dalam budidaya ikan nila, ada dua pilihan yang bisa anda lakukan, pembenihan atau pemeliharaan.
Yang memang jika pembenihan tentu akan lebih rumit dan untuk para pemula disarankan untuk pemeliharaan saja.
Yang berarti anda merawat dari bibit hingga ikan siap jual ke pasaran dengan bobot maksimal tentunya.
Karena ikan nila ini merupakan hewan yang sering memijah atau melakukan perkawinan, maka jika memang untuk pemeliharaan tentu bobot tidak akan mencapai maksimal akibat terlalu cape memijah.
Oleh karenanya, jika memang untuk budidaya pemeliharaan, anda bisa memilih ikan nila jantan lebih banyak yang disebut juga dengan budidaya monosex.
Yang memang pertumbuhannya lebih cepat 40% dibanding betina.
Dan juga perlu anda ketahui bahwa ikan nila tidak membutuhkan pakan protein yang terlalu tinggi seperti budidaya lele atau ikan mas yang membutuhkan pakan protein hingga 35 hingga 45%.
Pakan protein untuk ikan nila cukup hanya 25% saja karena memang ikan yang satu ini terbilang ikan yang tidak rewel dan lebih murah perawatannya.
BACA JUGA :
Tips Cara Budidaya Ikan Nila
Ingin mengetahui tips cara budidaya ikan nila pada saat ini tentunya sudah bukan lagi merupakan sebuah hal yang sulit untuk dilakukan, terlebih pada saat ini berbagai macam jenis informasi dan portal berita sendiri sudah banyak tersedia di berbagai media online seperti situs ataupun website.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa jenis ikan nila sendiri merupakan salah satu varian ikan air tawar yang dapat ditemukan dengan mudah di negara kita ini,
Selain ikan mas, ikan lele, atau ikan gurame, ikan nila juga merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Maka dari itulah tentunya tak heran jika hingga saat ini permintaan pasar terhadap jenis ikan air tawar tersebut masih terhitung tinggi di berbagai daerah, sedangkan pasokan untuk pasar tersebut diketahui masih kurang karena minimnya petani yang membudidayakan ikan nila.
Selain itu, sebenarnya budidaya ikan nila juga diketahui sebagai salah satu usaha yang dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan hingga puluhan juta rupiah dalam sekali panen,
Untuk anda yang memang tertarik maka berikut ini adalah beberapa tips cara budidaya ikan nila yang dapat kita ketahui bersama.
Hal pertama yang harus sangat diperhatikan sudah tentu adalah kolam untuk budidaya ikan nila tersebut,
Persiapan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan saluran masuk dan keluar air hingga memasang saringan pelindung serta perbaikan pematang.
Pengapuran pada kolam dilakukan dengan menggunakan ukuran 25-1000gram permeter persegi, lakukan juga pemupukan dengan campuran urea 15gr/m2, pupuk kandang 500gr/m2, dan TSP 1gr/m2, semprotkan pestisida kemudian masukan air dengan tinggi mulai dari 80 hingga 150cm dan biarkan air tergenang.
Ikan dapat mulai dimasukan setelah jangka waktu kolam antara 5 hingga 7 hari, setelah waktu yang ditentukan tersebut barulah memasukan bibit ikan nila unggulan dengan perbandingan 5 hingga 10 ekor/m2 dengan bobot ikan 30gr/ekor atau dengan panjang 8 hingga 12cm.
Dan untuk urusan pakan, pada umumnya ikan nila akan diberikan pakan yang memiliki kandungan lemak 70%, protein 20-30%, karbohidrat 63-73%, dan pakan tambahan seperti kalikina/kecubung, kihujan, kipat, atau kaliandra.
Dan masa panen ikan nila sendiri sudah dapat dilakukan setelah budidaya berlangsung antara 4 hingga 6 bulan dengan variasi berat ikan mulai dari 400gr hingga 600gr per-ekor.
Baca Juga : Tips Beternak Ikan Guppy Bagi Pemula yang Baru Memulai
Hama dan Penyakit Dalam Budidaya Ikan Nila
Hama dan penyakit dalam budidaya ikan nila secara umum harus diketahui bagi anda yang ingin memulai budidaya ini tentunya.
Pasalnya memang tidak sedikit hama dan juga penyakit yang mampu memberikan dampak buruk pada ikan budidaya kita alhasil panen yang tidak maksimal.
Oleh karenanya akan lebih baik jika anda mengenal atau sedikitnya mengetahui hama dan penyakit dalam budidaya ikan nila yang sering terjadi.
Untuk hama umumnya sama dengan hama yang menyerang ikan ikan tawar lainnya yang memang memangsa ikan ikan terebut hingga ikan tidak berdaya.
Dan hama tersebut ada beberapa yang harus anda ketahui, untuk jelasnya simak ulasan berikut:
Notonecta – Untuk daerah Jawa Barat hama ini dikenal juga dengan nama Bebeasan (seperti beras) yang memang bentuknya seperti beras dan menempel di bagian tubuh ikan yang masih kecil.
Pencegahannya memang cukup sulit dan kadang memang tidak bisa diprediksi.
Akan tetapi untuk mengatasi hama tersebut dalam jumlah yang banyak, anda bisa menyiramkan minyak tanah ke dalam kolam dengan komposisi 5liter minyak untuk area 1000 meter persegi.
Larva Cybister – sedangkan untuk yang satu ini sering juga disebut ucrit dan lebih membahayakan dari hama sebelumnya. Dengan taring dibagian depan, hewan yang warnanya kehijauan ini mempu menjepit mangsanya dan juga menyengat dengan buntutnya.
Hama ini menyukai alam yang penuh dengan organic material, oleh karenanya anda bisa memberantasnya degan memberikan gulma dan juga sampah organic.
Ucrit ini merupakan cikal bakal kumbang yang meloncat diatas permukaan kolam, dan sulit untuk diberantas maka dari itu akan sangat baik jika memaksimalkan pencegahan.
Sedangkan untuk penyakit memang lebih beragam namun pemaparannya bisa terbagi menjadi dua bagian, yakni penyakit yang diakibatkan infeksi dan juga non-infeksi.
Yang keduanya harus anda ketahui dengan benar karena untuk penyakit infeksi merupakan penyakit yang mampu menularkan ke ikan yang lain.
Namun meskipun non infeksi tidak menular, akan tetapi penyakit non infeksi tersebut bisa disebut juga mewabah dikarenakan yang terkena umumnya tidak sedikit dikarenakan faktor lingkungan yang buruk.
Untuk melanjutkan membaca klik NEXT
SELENGKAPNYA KE HALAMAN SELANJUTNYA
Cara Penebaran Benih Budidaya Ikan Nila
BACA JUGA : Jenis Udang Hias Air Tawar Beserta Harga dan Cara Memelihara