Pentingnya keselamatan kerja di laboratorium menjadi kunci utama sebelum praktik langsung.
Laboratorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya).
Baca Juga : 5 Cara Membangun Kerjasama Tim yang Baik dalam Perusahaan
Laboratorium biasanya terdapat di sekolah, kampus, rumah sakit, dan kantor-kantor yang membutuhkan tempat ini. Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah lainnya.
Daftar Isi
Fungsi dan Peran Laboratorium
Ada beberapa fungsi laboratorium yang perlu diketahui.
1. Laboratorium digunakan untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkajian gejala-gejala alam.
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, dan peneliti lainnya.
3. Tempat untuk melakukan eksperimen dari teori-teori yang didapat.
4. Mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimen yang dilakukan.
5. Sebagai tempat untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik.
Baca Juga : Mengenal Syarat dan 4 Fungsi Kartu Pra Kerja
Seperti yang kita ketahui, kebanyakan di dalam laboratorium terdapat benda-benda seperti gelas ukur, tabung reaksi, gelas beaker, pembakar spiritus, dan masih banyak lagi.
Simbol-Simbol di Laboratorium
Laboratorium juga memiliki simbol-simbol yang perlu diketahui, hal ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu jika sedang melakukan praktik.
Baca Juga : Jaga Diri Dengan 6 Tips Keselamatan Kerja
1. Explosive
Simbol ini menandakan bahwa bahan mudah meledak (explosive). Ledakan dapat terjadi karena beberapa hal, seperti: benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lainnya, atau karena adanya sumber percikan api.
2. Oxidizing
Oksigen diperlukan agar pembakaran terjadi. Pengoksidasian dapat berbentuk gas (oksigen, ozon), cairan (asam nitrat, larutan asam peklorat) dan padatan (kalium permanganat, natrium klorit). Beberapa oksidator sangar berbahaya karena mudah terbakar.
3. Flammable
Simbol ini menunjukkan bahwa bahan tersebut mempunyai sifat mudah terbakar (flammable).
4. Toxic
Simbol ini menunjukkan sebuah bahan kimia mempunyai sifat beracun. Keracunan yang diakibatkan bahan kimia tersebut akan dapat disebut akut atau kronis dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
5. Corrosive
Simbol ini berarti bahan kimia yang bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup.
6. Haemful dan Irritant
Kedua simbol ini memiliki bentuk yang sama, yang membedakannya yaitu kode Xn (harmful) dan kode Xi (irritant). Keduanya akan menunjukkan risiko kesehatan jika masuk melalui pernapasan (inhalasi) dan kulit.
7. Dangerous for Environmental
Simbol ini menunjukkan bahayanya suatu bahan jika dilepaskan ke lingkungan. Selain itu, bahan ini dapat mempengaruhi ekosistem suatu tempat dan bahkan hingga merusaknya.
Percobaan yang dilakukan dengan bahan kimia, peralatan gelas dan instrumen khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hal ini dapat terjadi jika dilakukan dengan cara tidak tepat.
Kecelakaan juga dapat orang tersebut dan membahayakan orang lain. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan suatu cara terbaik dalam bekerja di tempat yang dilengkapi peralatan untuk mengadakan percobaan atau pelacakan.
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium memerlukan penanganan atau pencegahan untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja harus menjadi tanggung jawab pribadi seorang praktikum.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pekerjaan dengan selamat di laboratorium.
1. Sebelum dan sesudah memasuki/ menggunakan ruangan laboratorium sebaiknya untuk minum susu agar menetralisir racun yang mungkin terserap oleh tubuh.
2. Menggunakan atribut sebelum masuk ke dalam laboratorium, seperti: jas lab, masker, dan sarung tangan. Hal itu berguna untuk melindungi tubuh dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
3. Sebaiknya merapikan rambut, terutama untuk yang berambut panjang agar tidak terganggu saat melakukan riset atau percobaan.
4. Lebih berhati-hati saat menggunakan alat dengan material kaca.
5. Gunakan perlengkapan, seperti penyepit kecil untuk mengambil benda yang berbahan kimia atau berbahaya.
6. Hindari menghirup atau mencium berbagai bahan kimia.
7. Mempersiapkan P3K sebagai bentuk pertolongan pertama.
8. Segera membasuh bagian tubuh dengan air mengalir jika tersentuh zat kimia .
9. Menjauhkan area wajah saat memanaskan zat kimia.
10. Selalu mencuci tangan setelah selesai bekerja di laboratorium.
Kecelakaan di laboratorium sangat membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain. Maka dari itu perlunya keselamatan kerja di laboratorium.