Simbol Swastika: Arti, Asal Usul dan Sejarahnya

Simbol Swastika

Sobat sekalian tentunya pernah mendengar tentang simbol swastika bukan? Simbol yang konon sudah dkenal sejak berabad-abad yang tak diketahui ini meang seringkali digunakan sebagai simbol religi dan sekte ini juga digunakan sebagai simbol Nazi Jerman pada masa Perang Dunia II oleh Adolf Hitler.

Penggunaan simbol swastika beserta sejarah perjalanannya memang sangat panjang, serta dapat ditemui hampir diseluruh dunia, terutama di Asia.

SImbol yang kerap ditemui dalam agama Hindu / Buddha ini memang memiliki makna dan sejarah yang mendalam dan masih misterius.

Simbol Swastika: Bentuk Simbol

Simbol Swastika: Bentuk Simbol

Simbol swastika berbentuk silang empat sisi yang berbelok mengikuti arah jarum jam. Ada juga yang berlawanan dengan jarum jam.

Simbol ini dipercaya berusia lebih tua daripada simbol Ankh dari Mesir dan dipercaya sudah berusia diatas 10.000 tahun.

Simbol ini juga ditemukan pada banyak negara seperti di Jepang, Cina, India, bahkan di wilayah Eropa Selatan`dengan berbagai sebutan nama sesuai dengan masing-masing negara.

Baca Juga : 

Bentuk simbol swastika yang digunakan oleh Nazi Jerman memang sedikit berbeda, yaitu dengan swastika berbentuk diagonal yang memodifikasi bentuk swastika aslinya.

Arti Simbol Swastika

Arti Simbol Swastika

Simbol swastika diduga berasal dari agama Hindu, Buddha dan Jainisme karena keterkaitannya simbol dengan lokasi situs-situs keagamaan tersebut.

Menurut masyarakat Hinduisme, simbol ini merupakan simbol ritual pembawa keberuntungan, kesucian dan pembangkitan energi murni.

Dalam bahasa Sankskit sendiri, Swastika berasal dari kata ‘su’ yang bermaksa beruntung atau baik. ‘asti’ yang bermakna menjadi. Dan ‘ka’ yang berarti sebagai penutup.

Maka, pengertian atau arti swastika diartikan sebagai ‘menjadi baik’.

Simbol swastika yang digunakan oleh Nazi Jerman memang memiliki makna yang berbeda dengan simbol swastika aslinya.

Penggunaan simbol ini diciptakan oleh Adolf Hitler selaku pendiri Nazi pada tahun 192o yang menganggap simbol atau lencana suatu kesatuan diperlukan.

Akhirnya simbol ini diperkenalkan pertama kali pada kongres Salzburg pada tanggal 7 Agustus 1920 yang kemudian dikenal dengan nama Hakenkreuz atau yang secara harafiah juga disebut sebagai salib bersilang dan saling mengait.

Adolf Hitler sendri memfilosofikan arti simbol ini sebagai wujud misi untuk memajukan suku Arya sebagai ras terhormat.

Simbol ini pada organisasi Nazi memang berputar 45 derajat yang mensimbolkan sosialisme dan kebangkitan.

Bukan mewakilkan kebencian terhadap Yahudi. Namun, hingga saat ini, sebagian besar pengamat menerjemahkan simbol ini diagonal yang digunakan oleh Nazi justru mencerminkan terror ketakutan, kekejaman dan kebencian.

Penggunaan simbol ini bukan saja ditemui pada tempat-tempat beragama Hindu, Buddha. Di wilayah Eropa, simbol kuno ini juga ditemui di Kuil Romawi, La Olmeda di Spanyol, Nydam Mose, sebuah sisir kuno dari Denmark, Helm besi pasukan kuno Taranto, Yunani, koin perak kuno dari Korintus, Italia, dan banyak lagi.

Meski demikian, hingga saat ini tidak diketahui siapakah yang pertama kali menciptakan simbol swastika ini, kapan, dan tujuannya.

Demikianlah informasi mengenai Simbol Swastika: Arti, Asal Usul dan Sejarahnya. Semoga bermanfaat