Kerja di Bank Banyak orang menganggap bisa bekerja di bak adalah suatu pencapaian yang luar biasa, apalagi bisa mendapatkan posisi yang lumayan tinggi di bank.
Hal tersebut tentu benar adanya jika kamu membandingkan pekerjaan sebagai seorang pegawai bank dengan pekerjaan yang mengharuskan seseorang bekerja dengan otot dan tenaga dalam kesehariannya.
Namun dibalik itu semua ternyata tingkat turnover atau kayawan resign yang bekerja di bank selalu lebih tinggi dibanding dengan karyawan yang mungkin dianggap pekerjaannya lebih menyusahkan.
Mengapa bisa seperti itu? Tentu jawabannya adalah karena bekerja di bank tidaklah seindah ekspektasi orang awam yang belum pernah merasakan bekerja sebagai pegawai bank.
Terbukti, jika memang bekerja di bank itu menyenangkan tentu tingkat turnover pegawainya tidak tinggi dimanapun dan apapun nama bank tersebut.
Meski secara fisik sepertinya bekerja di bank lebih nyaman dibanding bekerja di bagian lainnya karena hanya perlu duduk manis dengan memasang senyum ramah kepada setiap nasabah
Namun dibalik itu semua otak dan mental pegawai bank selalu dituntut untuk dapat bekerja keras dan mampu melakukan pencapaian target dan tentunya masih banyak lagi derita sebagai seorang pegawai bank seperti apa yang akan diulas oleh Hypetuts kali ini.
Menjadi pegawai bank tidak semenyenangkan seperti apa yang dibayangkan banyak orang karena memang tiap pekerjaan pasti memiliki begitupun dengan ketika kamu bekerja disebuah bank,
Meskipun ketika bekerja kamu hanya perlu duduk dan tersenyum kepada setiap nasabahmu namun mental dan pikiranmu sangat diuji.
Baca Juga : Kamu Fresh Graduate, Berikut 10 Tips Melamar Pekerjaan
Dari penjelasan diatas sepertinya bekerja di bank sangat menderita, karena memang dimanapun kamu bekerja sebagai karyawan setinggi apapun jabatanmu kamu tentu akan terbebani dengan tekanan kerja berbeda dengan ketika kamu menjadi seorang pengusaha.
Daftar Isi
Resiko Berkarir dan Bekerja di Bank
Pada kesempatan kali ini Hypetuts akan mengulas tentang resiko yang akan kamu dapatkan ketika bekerja disebuah perusahaan keuangan atau bank. Penasaran apa saja susahnya dan resiko kerja di bank? Yuk langsung simak saja ulasannya dibawah ini.
Jam Kerja
Jam kerja di bank adalah senin sampai jumat dan tutup ketika jam 4 sore namuh tahukah kamu meskipun begitu ketika karyawan bank tutup jam 4 sore, mereka tidak langsung pulang melainkan masih melakukan perhitungan uang agar tidak terjadi selisih.
Jam 4 sore tutup itu hanya bertujuan agar tidak ada nasabah yang melakukan transaksi lagi. Pegawai baru bisa pulang ketika closing harian telah tuntas dan hal tersebut bisa smpai jam 8 bahkan jam 9 malam.
Baca Juga : 5 Syarat Kerja di Bank yang Harus Kamu Siapkan
Setelah pulang jam 9 malam mereka harus datang dikantor tepat pukul 7 pagi untuk melakukan briefing.
Meskipun jam buka operasional bank adalah jam 8 pagi namun seluruh pegawai harus stand by jam 7 pagi untuk melakukan serangkaian kegiatan sebelum mulai bekerja.
Itu masih jam kerja harian, belum lagi ketika EOM atau end of moon, pegawai bank bisa saja pulang sampai tengah malam untuk melakukan pembukuan akhir bulan.
Lembur
Lembur menjadi makanan sehari hari seorang pegawai bank, masih terhubung dengan poin pertama bahwa jam kerja seorang pegawai bank yang diluar ekspektasi ini juga menyangkut lembur. Jadi jika kamu kerja di bank dan pulang malam bukan berarti kamu santai santai dikantor.
Mejamu aka selalu dipenuhi dengan tumpukan pekerjaan. Hal tersebut merupakan kegiatan yang lumrah ketika kamu berkarir disebuah bank. Jadi jika kamu masih berniat untuk bekerja di bank maka siapkan fisik dan mental ya.
Bergelut dengan Riba
Meskipun hal ini masih menjadi perdebatan antara sebagian orang namun nyatanya tidak bisa dipungkiri bahwa bekerja di bank adalah merupakan pekerjaan yang menjalankan sistem riba.
Sebagian masyarakat juga menganggap hal tersebut tidak apa apa karena melihat kemajuan teknologi yang tentu dibarengi dengan kemajuan tindak kriminal maka lebih bijak jika seseorang menggunakan jasa bank untuk menyimpan uangnya.
Untuk poin ketiga ini Hypetuts tidak ingin melakukan doktrin, hanya sebatas memberikan opini untuk teman teman semua bahwa memilih bekerja di bank ataupun tidak, untuk alasan riba sepertinya juag menjadi salah satu resiko bekerja di bank.
Benefit dan Gaji
Gaji seorang pegawai bank tentu dapat dikatakan diatas rata rata dibanding bekerja dibidang lainnya.
Namun besarnya gaji ini tentu tidak akan penuh kamu dapatkan karena tidak jarang seorang pegawai bank salah dalam melakukan perhitungan uang nasabah ketika closing dan apabila hal ini terjadi maka yang bertanggung jawab melakukan talangan atau mengganti adalah pegawai bank yang bersangkutan.
Selain melakukan talangan, gaji yang besar ini juga harus kamu tebus dengan mental yang kuat karena tekanan bekerja dibank sangatlah berat.
Kamu dituntut untuk selalu bisa fokus dan berkonsentrasi karena obyek yang kamu jadikan pekerjaan adalah uang sehingga kamu harus bisa meminimalisir kesalahan sekecil mungkin.
Jenjang Karir Jelas namun Keras
Siapa bilang bekerja di bank jenjang karirnya jelas? Saat ini banyak pegawai bank dari jalur outsourcing yang tentunya tidak ada kejelasan karir.
Syarat kerja di bank tidak muluk muluk karena bisa menerima segala jurusan kuliah, hanya saja jalur masuknya yang harus kamu pahami.
Jika kamu ingin karirmu bisa cemerlang di bank maka sebaiknya kamu memilih jalur ODP atau Officer Development Program dimana program ini memang ditujukan untuk mencetak calon leader.
Namun kembali lagi, jalur ini tentunya tidak mudah untuk dimasuki.
Ada beberapa rangkaian tes dan tahapan ujian yang harus dapat kamu lewati dengan nilai yang tinggi mulai dari syarat akademis dan non akademis serta syarat fisik untuk bisa bekerja di bank.
Jika kamu tidak masuk dari jalur ODP maka karirmu akan sulit untuk bisa menjadi leader dalam sebuah bank.
Demikian ulasan tentang Resiko dan Kekurangan Bekerja di Bank yang telah selesai Hypetuts ulas untuk teman teman semua. Sebenarnya dimanapun seseorang bekrja pastinya akan ada resiko yang akan ditanggung olehnya.
Hanya saja tingkat resiko tentu berbeda beda, meskipun banyak resiko yang akan ditanggung oleh seorang pegawai bank, bukan berarti tidak ada yang cocok untuk bekerja disini karena jiwa dan semangat kerja setiap orang tentu berbeda beda.
Jika kamu masih ingin menjadi seorang pegawai bank, ada baiknya jika mulai saat ini kamu siapkan seluruhnya mulai dari fisik, mental hingga kemampuan akademik dan non akademik agar bisa berkarir dengan cemerlang diperusahaan keuangan atau bank ini.
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengintimidasi kamu ketika ingin menjadi seorang pegawai bank.
Hanya saja ada baiknya kamu tahu terlebih dahulu bahwa bekerja di bank juga memiliki resiko yang tinggi dibalik tampilan serta dandanannya yang menarik.
Terima kasih telah mengunjungi Hypetuts.com, sampai jumpa dikesempatan selanjutnya dan semoga bermanfaat.